Apple menjawab keinginan penggemarnya yang sebenarnya sangat dinanti
saat pengumuman iPhone 4S setahun yang lalu. Layar lebih lebar dengan
ukuran 4 inch, membuat iPhone 5 makin berkelas walaupun sebetulnya
desain yang diusung tidak banyak berubah dari iPhone 4.
Ada
evolusi yang terjadi ketika iPhone 5 ini menjadi lebih lega dan
memanjang, sebab ikon aplikasi di antarmuka kini bertambah menjadi 5
baris dari sebelumnya hanya maksimal 4.
Secara visual, banyak
yang tetap sama, namun perubahan terbesar iPhone 5 hadir dengan bobot
yang lebih ringan, yakni 112 gram itu 20 persen lebih ringan dari 4S.
Menurut Cnet, ini sesuatu yang wah karena hampir semua orang memuji
ketipisannya ketika pertama kali mendapatkan kesempatan untuk memegang
iPhone 5 di tangan mereka sendiri.
Ketinggian baru membuat ruang
untuk 4i nch dengan layar 640 x 1.136 menjadikannya perubahan yang
paling progresif. Karena Steve Jobs terkenal mengatakan bahwa ukuran
layar 3,5 inci adalah "sweet spot".
Kelebihan ini tentu
saja membuat presentasi yang lebih baik untuk konten HD. Namun, itu
masih mudah digunakan dengan satu tangan. Setiap sudut nyaman dijangkau
oleh jempol dari hampir semua sudutnya.
Posisi dan desain tombol lainnya sebagian besar tidak berubah dari 4S,
dengan tombol volume pada bagian kiri dan tidak terlalu menonjol. Yang
berubah justru jack headphone sekarang berpindah ke bagian bawah.
Menemani
si tombol jack headphone ini adalah speaker suara yang juga tampil
berubah dari generasi sebelumnya. Soal kejernihan suara yang dihasilkan,
walaupun tidak ada perubahan besar namun jauh lebih baik dari
sebelumnya.
Kesan baik yang didapatkan saat Apple mengumumkan dock connector
barunya yang disebut juga konektor lightining adalah mudah digunakan
saat mencolok. Walaupun artinya Anda perlu membeli aksesoris baru agar
kompatibel dengan dock anyar ini.
Kehadiran konektor lightning
tersebut setara dengan Thunderbolt yang terlebih dahulu sudah
dipasangkan di Mac. Walaupun secara teori setara dengan USB 3.0, maka
diperlukan sejumlah pengujian.
Untuk menguji ini dijajal antara
iPhone 5 dan iPhone 4S melalui sejumlah sinkornisasi dengan file besar.
Pengujian dilakukan dengan memindahkan file 5.5GB dari iTunes ke iPhone
4S yang membutuhkan waktu lima menit dan enam detik.
Sinkronisasi
file-file yang sama dilakukan iPhone 5 yang memakan waktu hanya tiga
menit dan 57 detik. Jadi, hampir 20 persen lebih cepat dari sebelumnya.
Inti dari iPhone 5 adalah prosesor A6 baru, sebuah chip yang oleh
Apple tidak terlalu tertarik untuk menggambarkan secara detail selain
menyebutnya menjadi "dua kali lebih cepat" dan 22% lebih kecil A5.
Untungnya, Engagdet memiliki cara yaitu, Geekbench, yang mengidentifikasi ini sebagai prosesor dual-core 1.05GHz serta dipasangkan dengan RAM 1GB.
Mengapa
Apple tidak memberitahu ini ke publik? Sudah jelas karena orang-orang
di Cupertino tidak ingin konsumen yang mencoba untuk menarik kesimpulan
berdasarkan jumlah inti dan kecepatan gigahertz.
Sejatinya tidak ada perubahan mendasar dari fitur kamera yang ditawarkan
di iPhone 5 ini, selain kehadiran A6 yang makin menunjang performa
makin cepat untuk resolusi 8 megapixel. Selain itu kamera iSight di sini
pada dasarnya tidak berubah dari 4S.
Bila pemilik jemari besar
kesulitan dalam meringkus gambar dengan layar yang lebih besar, kita
sekarang memiliki tombol shutter release yang lebih besar, yang sedikit
lebih mudah untuk tekan bagi orang yang berjempol besar.
Perubahan
justru terjadi saat Apple mengganti kamera FaceTime VGA menjadi
FaceTime 1.2-megapixel HD yang mampu menangkap video 720p. Resolusi ini
jelas meningkat, namun demikian pula kualitas gambar secara keseluruhan,
dengan reproduksi warna yang jauh lebih akurat.
Dua kali lebih cepat? Dua kali kinerja grafis? Baterai lebih boros?
Dalam
pengujian dengan beragam aktivitas untuk membuka aplikasi
menggunakannya sepanjang hari dengan menggunakan LTE, GPS dan terkadang
WiFi maka daya tahan baterai ini sanggup rata-rata 14 jam dan 18 menit.
Bukan yang terbaik, namun tidak juga yang terburuk.